Minggu, 11 Maret 2012

THE LARGEST BATTLESHIP IN WORLD WAR II

The Yamato Class adalah Battleship Class terbesar dalam sejarah perang dunia kedua yang di Launching oleh IJN (Imperial Japanese Navy) di tahun 1941 dengan kapal pertama adalah IJN Musashi.

Pada awalnya rancangan Yamato Class masih meniru konsep dari rancangan BB (Battleship) Bismark milik Jerman dan akan di launching sebagai Class CB (Battle Cruiser), akan tetapi Jepang sudah banyak meniru Class Submarine milik Jerman dan berencana sedikit merubah konstruksi dari rancangan BB Bismark.

Di pertengahan Maret 1937 sesudah di rekonstruksi ulang rancangan BB Bismark akhirnya di putuskan untuk segera mem-build kapal tersebut yang di rencanakan akan selesai dalam 3 tahun, akan tetapi Jepang pada saat itu masih belum ada gambaran akan di beri nama apa dari Class ini. dan setelah melihat ulang bentuk, kekuatan dan megahnya kapal ini menggambarkan Negeri Jepang yang kuat dan hampir tidak terkalahkan. Akhirnya para perancang Jepang membuat kesepakatan akan di beri nama “Yamato Class” kerena "Yamato" mempunyai arti atau "nama kuno untuk Jepang".


Sabtu, 10 Maret 2012

The Desert Fox


General Erwin Rommel

The Desert Fox adalah sebutan untuk Field Marshall Erwin Rommel. Rommel dilahirkan di Heidenheim, sekitar 50 km dari kota Ulm, di negara bagian WürttembergJerman bagian selatan. Anak kedua seorang kepala sekolah menengah di Aalen ini pada usia 14 tahun bersama teman-teman membuat sebuah pesawat layang (glider) yang berhasil terbang, meski tidak jauh. Rommel muda ingin belajar teknik, namun ayahnya tidak menyetujuinya dan menyuruhnya bergabung dengan Resimen Infantri ke-24 Württemberg sebagai kadet pada 1910 dan segera dikirim ke Sekolah Kadet Militer di Danzig.
Pada 1911, kadet Rommel berkenalan dengan Lucie Maria Mollin, yang kemudian dinikahinya pada 1916. Pada November 1911, Rommel menyelesaikan pendidikannya dan mendapat pangkat Letnan di Wehrmacht/Angkatan Darat Jerman pada Januari 1912.

Admiral Nagumo


Vice Admiral Chuichi Nagumo

Nagumo dilahirkan di kota YonezawaPrefektur Yamagata, Jepang utara pada tahun 1887. Ia adalah lulusan angkatan ke-36 Akademi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Prestasinya adalah urutan ke-8 terbaik dari 191 kadet. Sebagai teruna, ia ditugaskan di kapal penjelajah SoyaNisshin, dan Niitaka. Setelah naik pangkat menjadi letnan muda pada tahun 1910, ia ditugaskan di Asama.
Setelah lulus dari pusat pendidikan torpedo dan pusat pendidikan artileri angkatan laut, ia dipromosikan sebagai pembantu letnan dan ditugaskan di kapal tempur Aki dan kemudian di Kirishima, dan Sugi. Penugasan pertama kali sebagai komandan adalah di Kisaragi pada 15 Desember 1917.

General Kuribayashi


General Tadamichi Kuribayashi

Kuribayashi dilahirkan di perfektur Nagano dari keluarga samurai dan berdarah bangsawan. Dia adalah kepala keluarga yang baik, waktu-waktunya sebisa mungkin dia habiskan bersama keluarganya. Dalam perjalanan dinasnya, dia selalu melakukan komunikasi dengan mereka walaupun secara jarak jauh. Dia pernah mengenyam pendidikan di Kanada dan bertugas dua tahun sebagai deputi atase militer Jepang di Washington DC. Selama masa ini dia sering mengadakan perjalanan di berbagai daerah Amerika Serikat. Perjalanan ini membuatnya mengetahui lebih dalam tentang negara ini dan juga mendapat respek dari orang Amerika.

German battleship Bismarck


Bismarck was the first of two Bismarck-class battleships built for the German Kriegsmarine during World War II. Named after Chancellor Otto von Bismarck, the primary force behind the German unification in 1871, the ship was laid down at the Blohm & Voss shipyard in Hamburg in July 1936 and launched two and a half years later in February 1939. Work was completed in August 1940, when she was commissioned into the German fleet. Along with her sister ship TirpitzBismarck was the largest battleship ever built by Germany, and one of the largest built by any European power.
In the course of her short career, Bismarck conducted only one offensive operation, in May 1941, codenamed Rheinübung. The ship, along with the heavy cruiser Prinz Eugen, was to break into the Atlantic Ocean and raid Allied shipping from North America to Great Britain. The two ships were detected several times off Scandinavia, however, and British naval units were deployed to block their route. At the Battle of Denmark StraitBismarck engaged and destroyed the battlecruiser HMS Hood, the pride of theRoyal Navy, and forced the battleship HMS Prince of Wales to retreat with heavy damage, although Bismarck herself had been hit three times and suffered an oil leak from a ruptured tank.

HMS Nelson

HMS Nelson (pennant number 28) was one of two Nelson-class battleships built for the Royal Navy between the two World Wars. She was named in honour of Horatio Nelson, 1st Viscount Nelson the victor at the Battle of Trafalgar. The Nelsons were unique in British battleship construction, being the only ships to carry a main armament of 16-inch (406 mm) guns, and the only ones to carry all the main armament forward of the superstructure. These were a result of the limitations of the Washington Naval Treaty. Commissioned in 1930, Nelson served extensively in the Atlantic, Mediterranean, and Indian oceans during World War II. She was decommissioned soon after the end of the war and scrapped in 1949.